Skip to main content

Fisika Inti dalam Tasawuf Ibnu Arabi





Pembahasan tentang judul ini, Allah SWT berfirman dalam Quran Surah Al Baqarah ayat ayat 115 yang artinya : " Dan bagi Allah lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap, disiutlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Mahaluas ( rahmat-Nya ) lagi Maha Mengetahui.

Pada 1165 M, di Murcia, sebuah kota di Spanyol, lahirlah salah seorang sufi terbesar di dunia, Muhyiddin Abu Abdillah Muhammad bin Ali yang terkenal dengan sebutan Ibnu Arabi. Pemikiran mistiknya yang kontroversial menyebabkan dai dianggap kafir oleh Ibnu Taimiyah. Padahal, bisa jadi dia adalah seorang jenius yang berfikir jauh mendahului zamannya. Karena kecerdasannya, pada usia remaja belasan tahun dia sudah menjadi sekretaris gubernur di Sevilla dan berkenalan dengan Ibnu Rusyd, qadi terkemuka saat itu. Kemudian dia menuntut ilmu dengan menjelajahi kota-kota di Andalusia, Tunisia, Maroko, Cordoba, Almeira, Kairo, Yerusalem, Mekah, Bagdad, Mousul, Konya, Anatolia, kembali lagi ke Yerusalem, Kairo, Mekah, Bagdad, Alepo, dan akhirnya menetap di Damaskus sampai wafat 1240 M.

Dia telah menulis bagitu banyak kitab. Tercatat 289 judul yang telah dia buat, banyak berisi masalah pelik disamping pembahasan ilmu fiqih yang mendalam. Fusus Al Hikam dan futuhat Al Makkiyah adalah karya Ibnu Arabi yang monumental. Diawali dengan bab-bab yang menguraikan fiqih syariat dan berakhir dengan penggambaran pemikirannya menelusuri hakikat alam malakut yang serba ajaib. Selain tidak mengabaikan syariat, kitab ini panjang lebar menembus jauh ke dalam penelaahan hakikat segala zat dan materi.

Heisenberg menyebutkan bahwa ruang penuh dengan gerakan. Elektron dan Positron tercipta, bergabung berpasangan, dan saling melenyapkan. Begitulah pola penciptaan-pemusnahan-penciptaan kembali terus menerus. " Allah yang memulai penciptaan dan megulanginya kembali ".( Q.S Ar-Rum : 11 )

Kenneth Ford menulis dalam The World of Elementary Paticles, sebuah proton dalam proses rumit bisa membentuk dan melenyapkan 11 partikel virtual sebelum akhirnya kembali menjadi sebuah proton. Buku yan g kita baca sebelum tidur, waktu kita bangun bukan lagi buku semalam. Wujudnya masih sama, tetapi partikel-partikelnya telah berubah-ubah sepanjang malam. Ibnu Arabi menyatakn bahwa semua yang ada di bumi selalu berubah-ubah dari satu maqam ( status ) ke maqam lain, dari satu nafas ke nafas berikutnya, tidak pernah ada yang tetap.

Teori tentang awal dan akhir segala sesuatu dijelaskan oleh Ibnu Arabi dengan ayat-ayat Al Quran tentang hari kiamat lengkap dengan skema arsy, surga, neraka, alam dunia, alam barzh, dan alam akhirat. Stephen Hawking, ahli fisika terkenal, menyatakan bahwa hukum fisika bergantung pada si pengamat. Waktu bergantung pada si pengamat : imajiner dan relatif. Ibnu Arabi menguraikan bahwa ketika Allah menciptakan ruang tanpa bintang, hari belum diciptakan didalamnya, dan hari tidak berwujud, ibarat air kendi ketika masih mengalir disungai sebelum masuk ke bejana. Kemudian Allah menciptakan bintang-bintang yang dengan itu manusia mengukur waktu dan hari.

Sebenarnya, kreaivitas pemikiran hasil jerih payah dan ijtihad Ibnu Arabi layak untuk ditelaah lebih dalam dari kacamata sains dan tekhnologi, bukan dikecam hanya karena menyimpang dari kemapanan. Wallahu a'alam.



Comments

Post a Comment

Terima kasih telah berkomentar, silahkan baca untuk lebih jelasnya silahkan tanyakan

Popular posts from this blog

Unta Masuk Lubang Jarum

Allah SWT berfirman dalam Quran Surah Al A'raaf ayat 40 yang artinya : " Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan dan sombong kepada ayat-ayat Kami, tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit, dan mereka tidak akan masuk surga sampai unta bisa masuk lubang jarum, dan begitulah balasan untuk orang yang terkutuk ". Kitab tafsir menjelaskan bahwa ayat diatas mengandung ajaran keimanan dan akhlaq. Orang kafir dan sombong tidak mungkin masuk surga, sebagaimana mustahilnya unta masuk lubang jarum. Tetapi benarkah itu mustahil ? Karl Scharschild, pakar astrofisika menyatakan bahwa black hole ( lubang hitam ) merupakan suatu objek aneh di ruang angkasa yang dibungkus oleh sesuatu yang disebut event-horizon. Apapun yang masuk melintasi batas itu akan meluncur ke dalam, tidak akan bisa kembali. Menurut Timothy Ferrys, semakin mendekati dasarr  lubang, gravitasi akan semakin kuat menyedot, dahsyatnya bisa diumpamakan apabila kaki yang masuk duluan, kepala k...

Agama, Ilmu, dan Masa Depan Manusia

Agama dan ilmu dalam beberapa hal berbeda, namun pada sisi tertentu memiliki kesamaan. Agama lebih mengedepankan moralitas dan menjaga tradisi yang sudah mapan ( ritual ), cenderung ekslusif, dan subjektif. Sementara ilmu selalu mencari yang baru, tidak terlalu terikat dengan etika, progresif, bersifat inklusif, dan objektif. Kendati agama dan ilmu berbeda, keduanya memiliki persamaannya, yakni bertujuan memberi ketenangan dan kemudahan bagi manusia. Agama adalah pedoman manusia untuk hidup di dunia dengan baik dan benar, agar hidup manusia tertib dan punya tujuan, itulah fungsi agama sebagai dasar manusia bertingkah laku, karena di dalam agama terdapat banyak sekali ilmu, jadi antara agama dan ilmu tidak bisa dipisahkan, karena kita memahami agama dengan ilmu, dan ilmu ada karena agama. Agama memberikan ketenangan dari segi batin karena ada janji kehidupan setelah mati, sedangkan ilmu memberi ketetenangan dan sekaligus kemudahan bagi kehidupan di dunia. Agama mendorong umatny...

Maglev di Madinah

Zaman dahulu, manusia menganggap langit seperti atap rumah. Sedangkan atap rumah harus memiliki tiang supaya tidak ambruk. Kitab tafsir klasik membahas bahwa keajaiban ciptaan Allah adalah langit tidak jatuh padahal tidak ditopang oleh tiang. Sekarang kita tahu bahwa langit itu bukan atap dan gaya gravitasi antara benda-benda langitlah yagn saling bekerja mempengaruhi jarak dan alur pergerakan antara mereka. Intinya adalah Al Quran memberi isyarat tentang tiang yang tidak terlihat. Tiang yang tidak tampak itu berfungsi menahan atau menyalurkan gaya. " Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya tidak lenyap. " ( Q.S Faathir :41 ) Majalah Mawaddah terbitan Garuda Indonesia edisi November 2004 memuat artikel mengenai keanehan suatu daerah di Madinah yang dikenal dengan nama Mantheqa Baida . Letaknya dibalik gunung uhud tempat terjadinya perang sengit antara pasukan Rasulullah Saw dengan kaum kafir Quraisyi, kira-kira setengah jam peerjalanan dari Masjid Nabawi. ...