Skip to main content

Armageddon, Ladang Penggilingan Anggur Israel




Di pegunungan Armageddon atau Samaria berkumpul semua Yahudi / Israel anak keturunan Samiri, si penyembah sapi, untuk dihancurkan. Israel diibaratkan seperti buah anggur yang siap dituai kemudian dimasukkan kedalam " penggilingan Anggur Murka Tuhan " yang akan dilakukan oleh Isa Al Masih dan Imam Al Mahdi bersama kaum muslimin. Sehingga darah mereka mengalir sampai ke kekang kuda. Injil pasal Mimpi/Wahyu ( 14 : 14-20 ) berjudul Tuaian di Bumi menyebutkan :

" Dan aku melihat, sesungguhnya ada suatu awan putih, dan diatas awan itu duduk seorang seperti anak manusia ( Isa ) dengan sebuah mahkota emas diatas kepalanya dan sebilah sabit tajam di tangannya. Maka keluarlah seorang malaikat lain dari Bait suci ; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada dia yang duduk di atas awan itu, ayunkanlah sabitmu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; Sebab tuaian di bumi sudah masak. Dan ia yang duduk diatas awan itu, mengayunkan sabitnay ke atas bumi dan bumi pun dituailah. 

Rasulullah Saw. menyebutnay sebagai al-Malhamah al-Kubra , karena semua orang kafir Yahudi dan Romawi dibantai habis oleh Isa Almasih. Nabi Saw bersabda, " Maka tidak ada orang kafir pun yang mencium nafasnya  ( Isa ) kecuali pasti meninggal dunia, padahal nafasnya itu sejauh mata memandang ".

Yang dimaksud Anggur  dalam teks injil diatas adalah  Israel. Hal ini berdasarkan kitab mereka sendiri yang selalu melukiskan Israel sebagai pohon dan bauh anggur. 

Dalam kitab mereka sendiri, Israel akan dihancurleburkan , musnah tak akan bangkit lagi. Taurat yang terdapat dalam Bibel /perjanjian Lama Pasal Ulangan 28 ayat 61 menyebutkan dengan tegas tentang dipunahkannya bangsa Israel, " Juga berbagai-bagai penyakit dan pukulan, yang tidak tertulis dalam taurat ini, akan ditimbulkan Tuhan menumpa engkau ( Israel ), sampai engkau punah." Jadi Armageddon merupakan sarana bagi lenyapnya sebuah negara yang bernama Israel.


Comments

Popular posts from this blog

Unta Masuk Lubang Jarum

Allah SWT berfirman dalam Quran Surah Al A'raaf ayat 40 yang artinya : " Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan dan sombong kepada ayat-ayat Kami, tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit, dan mereka tidak akan masuk surga sampai unta bisa masuk lubang jarum, dan begitulah balasan untuk orang yang terkutuk ". Kitab tafsir menjelaskan bahwa ayat diatas mengandung ajaran keimanan dan akhlaq. Orang kafir dan sombong tidak mungkin masuk surga, sebagaimana mustahilnya unta masuk lubang jarum. Tetapi benarkah itu mustahil ? Karl Scharschild, pakar astrofisika menyatakan bahwa black hole ( lubang hitam ) merupakan suatu objek aneh di ruang angkasa yang dibungkus oleh sesuatu yang disebut event-horizon. Apapun yang masuk melintasi batas itu akan meluncur ke dalam, tidak akan bisa kembali. Menurut Timothy Ferrys, semakin mendekati dasarr  lubang, gravitasi akan semakin kuat menyedot, dahsyatnya bisa diumpamakan apabila kaki yang masuk duluan, kepala k...

Agama, Ilmu, dan Masa Depan Manusia

Agama dan ilmu dalam beberapa hal berbeda, namun pada sisi tertentu memiliki kesamaan. Agama lebih mengedepankan moralitas dan menjaga tradisi yang sudah mapan ( ritual ), cenderung ekslusif, dan subjektif. Sementara ilmu selalu mencari yang baru, tidak terlalu terikat dengan etika, progresif, bersifat inklusif, dan objektif. Kendati agama dan ilmu berbeda, keduanya memiliki persamaannya, yakni bertujuan memberi ketenangan dan kemudahan bagi manusia. Agama adalah pedoman manusia untuk hidup di dunia dengan baik dan benar, agar hidup manusia tertib dan punya tujuan, itulah fungsi agama sebagai dasar manusia bertingkah laku, karena di dalam agama terdapat banyak sekali ilmu, jadi antara agama dan ilmu tidak bisa dipisahkan, karena kita memahami agama dengan ilmu, dan ilmu ada karena agama. Agama memberikan ketenangan dari segi batin karena ada janji kehidupan setelah mati, sedangkan ilmu memberi ketetenangan dan sekaligus kemudahan bagi kehidupan di dunia. Agama mendorong umatny...

Maglev di Madinah

Zaman dahulu, manusia menganggap langit seperti atap rumah. Sedangkan atap rumah harus memiliki tiang supaya tidak ambruk. Kitab tafsir klasik membahas bahwa keajaiban ciptaan Allah adalah langit tidak jatuh padahal tidak ditopang oleh tiang. Sekarang kita tahu bahwa langit itu bukan atap dan gaya gravitasi antara benda-benda langitlah yagn saling bekerja mempengaruhi jarak dan alur pergerakan antara mereka. Intinya adalah Al Quran memberi isyarat tentang tiang yang tidak terlihat. Tiang yang tidak tampak itu berfungsi menahan atau menyalurkan gaya. " Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya tidak lenyap. " ( Q.S Faathir :41 ) Majalah Mawaddah terbitan Garuda Indonesia edisi November 2004 memuat artikel mengenai keanehan suatu daerah di Madinah yang dikenal dengan nama Mantheqa Baida . Letaknya dibalik gunung uhud tempat terjadinya perang sengit antara pasukan Rasulullah Saw dengan kaum kafir Quraisyi, kira-kira setengah jam peerjalanan dari Masjid Nabawi. ...